KULINER BANDUNG -BUBUR MANG OYO PUSAT
Bulan Juni kemarin, saya dan keluarga menghabiskan liburan di Bandung. Kami berangkat 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri tepatnya tanggal 23 Juni, dengan perkiraan bahwa jalanan sudah mulai sepi setelah arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2018 ini. Kami berangkat pagi dari Jakarta, dan sesuai prediksi kami,jalanan saat itu relatif ramai lancar, sehingga kami tidak perlu menghabiskan waktu lama dalam perjalanan.
Sesampainya di Bandung perut kami sedikit lapar, lalu kami memutuskan untuk mengisi perut dengan makanan yang tidak terlalu berat, alhasil kami memutuskan untuk mencoba Bubur Mang Oyo yang terletak di Jalan Sulanjana.
Tempatnya mudah dicari karena terletak di jalan raya, hanya melihat panduan dari Google kami langsung menemukan tempatnya.
Suasana di Bubur Mang Oyo Pusat waktu kami datang cukup ramai, nyaris saja kami tidak kebagian tempat. Warung makan bubur ini berkonsep rumahan, karena memang yang dipakai adalah teras rumah pemiliknya. Tipe rumahnya sendiri adalah tipe rumah kuno dengan keasriannya. Kita bisa menikmati menyantap bubur seperti di rumah sendiri.
Menu yang disajikan cukup variatif, tidak hanya bubur saja. Mereka menyajikan menu seperti roti bakar, pisang bakar, gado- gado dan menu lainnya.
Saya memesan bubur ayam biasa. Rasanya seperti bubur ayam pada umumnya, bubur putih disajikan dengan suwiran ayam, daun seledri, bawang goreng dan kerupuk yang dipisah. Sedikit disayangkan waktu disajikan bubur ini kurang panas, sedangkan saya penikmat bubur panas.
Overall rasanya cukup OK, dan yang membuat warung bubur ini ramai pengunjung tentu karena suasana tempatnya yang nyaman.
Sesampainya di Bandung perut kami sedikit lapar, lalu kami memutuskan untuk mengisi perut dengan makanan yang tidak terlalu berat, alhasil kami memutuskan untuk mencoba Bubur Mang Oyo yang terletak di Jalan Sulanjana.
Tempatnya mudah dicari karena terletak di jalan raya, hanya melihat panduan dari Google kami langsung menemukan tempatnya.
Suasana di Bubur Mang Oyo Pusat waktu kami datang cukup ramai, nyaris saja kami tidak kebagian tempat. Warung makan bubur ini berkonsep rumahan, karena memang yang dipakai adalah teras rumah pemiliknya. Tipe rumahnya sendiri adalah tipe rumah kuno dengan keasriannya. Kita bisa menikmati menyantap bubur seperti di rumah sendiri.
Menu yang disajikan cukup variatif, tidak hanya bubur saja. Mereka menyajikan menu seperti roti bakar, pisang bakar, gado- gado dan menu lainnya.
Saya memesan bubur ayam biasa. Rasanya seperti bubur ayam pada umumnya, bubur putih disajikan dengan suwiran ayam, daun seledri, bawang goreng dan kerupuk yang dipisah. Sedikit disayangkan waktu disajikan bubur ini kurang panas, sedangkan saya penikmat bubur panas.
Overall rasanya cukup OK, dan yang membuat warung bubur ini ramai pengunjung tentu karena suasana tempatnya yang nyaman.
Komentar
Posting Komentar